Headlines News :

Bagaimana pemasaran jamur tiram yang efektif?

Pemasaran adalah kunci utama kesuksesan dalam budidaya jamur tiram.
Keharusan melakukan pemanenan setiap hari ditambah dengan kondisi jamur tiram yang cepat layu membuat tatacara pemanenan harus dibuat sebaik dan seefektikf mungkin.


Penjadualan panen juga sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan volume pemasaran. Misalnya sudah terbentuk demand pasar sejumlah 50 kg /hari, kita perlu melakukan rotasi pemanenan kumbung dengan baik dan stabil, karena jika tidak, maka pasar tidak lagi akan mempercayai kita, akibatnya nanti jika terjadi pemanenan serentak dengan hasil banyak, kita akan kesulitan melakukan penjualan.

Pengemasan yang baik akan sangat menunjang harga jual dan kualitas dari jamur tiram itu sendiri. Jamur tiram sebaiknya dikemas dalam plastik ukuran 0,03x18mm dengan kapasitas per plastik sekitar 200 gram. Pada proses pengemasan disarankan sekali menggunakan plastic sealer agar kondisi dalam plastik menjadi kedap udara. Jamur dalam kondisi ini akan tetap segar meskipun hingga 3 hari.

Langkah pemasaran terbaik adalah :

1. Lakukan pemanenan maksimal 3 jam sebelum dikemas
2. Gunting tangkai (bonggol) jamur lalu pisahkan jamur yang baik dengan jamur yang kond disinya kurang baik.

3. Timbang dengan ukuran yang dibutuhkan (200 gr, 250 gr, atau 500 gr)

4. Masukkan ke dalam plastik dan lakukan sealer ( dipress)
5. Satukan jamur sesuai pesanan ( per 3 kg atau per 5 kg)
6. Jamur siap diedarkan ke tingkat tengkulak (bakul)atau kalau memungkinkan ke tingkat pengecer

Budidaya Jamur Tiram di Daerah Panas Bisakah?

Psilocybin Mushroom Handbook: Easy Indoor and Outdoor CultivationUsaha atau bisnis budidaya jamur tiram memang cukup menggiurkan baik dalam skala kecil maupun besar. Dilihat dari analisa finansial dapat dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan. Apalagi bagi yang senang dengan agrobisnis atau para hobiis ataupun wirausahawan, usaha ini cukup menyenangkan dan menarik, bagi saya sendiri bisa untuk refresing ditengah-tengah pekerjaan rutin. Jika kita amati, peminat usaha budidaya ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Tentu saja banyak faktor yang menjadi alasan meningkatnya peminat usaha ini mulai dari sekedar hobi, faktor jamur sebagai pangan yang sehat ataupun jamur sebagai pangan masa depan. Itu artinya usaha ini akan terus berkembang untuk waktu yang lama.
Tapi sebagaimana umumnya sebuah usaha bukan berarti tanpa kendala begitu juga dengan usaha budidaya jamur tiram. Apalagi usaha ini, bagaimanapun juga melibatkan makhluk hidup (jamur tiram). Berbeda dengan kalau kita bekerja dengan benda mati, bekerja dengan makhluk hidup tentunya lebih rumit dan terkadang sulit untuk ditebak karena kondisinya yang bisa berubah ubah. Oleh karena itu ada sifat sifat makhluk hidup yang sebisa mungkin harus kita kenali tidak terkecuali jamur tiram. Salah satu yang harus diperhatikan ialah faktor lingkungan dimana jamur tiram dapat tumbuh dengan sehat yaitu berupa ketinggian lokasi, suhu, kelembapan, dan aerasi.
Dalam kesempatan ini coba saya bahas mengenai usaha budidaya jamur tiram didaerah panas. Apakah usaha ini bisa dilakukan diluar habitat aslinya, diluar kondisi optimum jamur tiram tumbuh, didaerah yang secara alamiah berbeda dengan syarat-syarat tumbuh jamur tiram? Bisakah usaha ini dilakukan atau dikembangkan didaerah yang panas?
Dari pengalaman yang pernah saya lakukan dan sudah diimplementasikan sampai sekarang di Purwakarta-Jawa barat maka jawabannya adalah BISA. Ini adalah kabar gembira bagi yang tertarik budidaya jamur tiram tapi terkendala karena daerahnya panas. Kondisi lingkungan panas dapat kita siasati dengan berbagai cara. Cara yang paling mudah adalah dengan memasang AC (bukan Air Conditioneer tapi Air Cooled) didalam kumbung! Yup’s setuju bahwa cara di atas tapi masih ada kendala untuk mengatur kelembabannya dan cara ini hanya bisa digunakan untuk usaha skala besar dengan budget yang besar pula. Untuk skala rumah tangga dan menegah tentunya kurang effisien. Berikut ada beberapa tips atau cara untuk menyiasati dengan menggunakan cara-cara sederhana dan tentunya budget yang rendah.
Beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan diantaranya
• Membuat sirkulasi udara kumbung yang bisa dibuka dan tutup, dimana pada siang hari senaiknya ditutup dan dibuka pada malam hari. Karena bagaimanapun jamur tiram tetap memerlukan sirkulasi udara yang cukup.
• Atap kumbung dipakai bahan yang tidak menyerap panas misalnya dari bilik atau atap rumbia. Kalau terpaksa tetap menggunakan atap yang menyerap panas, bisa dipasang plafon dibawah atap untuk menahan udara panas dari luar. Dan membuat bangunan kumbung yang lebih tinggi dari biasanya yang 3 meter menjadi 4 meter.
• Meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung untuk membantu meningkatkan kelembapan ruangan, bisa juga untuk meningkatkan pendapatan digunakan system tumpang sari dengan membuat kolam didalam kumbung dan untuk memelihara ikan. Atau tong-tong tadi bisa juga buat memlihara belut…hehehe
• Banyak menanam pohon-pohon besar (perdu) disekitar kumbung sehingga bisa mengurangi udara yang panas.
• Mengatur kepadatan kumbung, sebaiknya maksimal 70 baglog ukuran 1.5 kg per meter persegi.
• Tentunya perawatannya juga kebih extra dibanding kalau budidaya didaerah yang dingin, misalnya dengan melakukan penyiraman yang lebih sering. Ya...minimal 3 kali sehari untuk menjaga kelembaban tetap stabil.
Rasanya seperti itu solusi-solusi yang bisa diimplementasikan. Apabila masih ada kekurangannya mohon maaf dan kami tetap berusaha untuk membuat inovasi-inovasi baru demi majunya usaha yang kami lakuakn khususnya dan bagi para petani jamur tiram umumnya...
Apabila ada rekan-rekan pengusaha lain yang sudah menemukan cara atau solusi yang lebih efektif mungkin bisa memberi masukannya dengan mengisi komentarnya disini...

Semoga bermanfaat…

Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram

Pearl Oyster Mushroom KitBudidaya Jamur Tiram saat ini mulai banyak dilirik para pelaku usaha/bisnis baik yang berskala kecil sekedar untuk tambah-tambah penghasilan maupun yang berskala besar sebagai industri budidaya jamur tiram. Seiring dengan semakin banyaknya pelaku usaha/bisnis yang terjun, secara tidak langsung juga menimbulkan permasalahan baru dari mengenai limbah budidaya jamur tiram. Terutama limbah baglog jamur tiram yang sudah habis masa tanamnya.

Sepertinya terjadi permasalahan yang berulang mengenai limbah. Padahal budidaya jamur tiram sebenarnya juga memanfaatkan limbah serbuk gergaji tapi setelah limbah tersebut termanfaatkan, muncul limbah baru lagi...capek dehhh...

Maka dalam posting kali ini saya coba untuk memberikan sedikit solusi pemanfaatan limbah jamur tiram terutama pemanfaatan limbah baglog-nya. OK...cukup basa-basinya, langsung ke pokoknya.

Pemanfaatan limbah baglog jamur tiram :

1. Didaur ulang lagi sebagai media baglog, baglog yang sudah selesai/habis masa tanamnya bisa dipakai lagi untuk pembuatan baglog baru meskipun hasil produksi jamur dari baglog tersebut nantinya akan sedikit berkurang (hanya mencapai sekitar 80%-nya)dibanding bila menggunakan serbuk gergaji baru. Tapi dapat mengurangi biaya pembelian serbuk gergaji.

2. Dibuat pupuk kompos, hanya dengan menambahkan EM4 maka sudah bisa dimanfaatkan sebagai pupuk yang bagus untuk tanaman. Dan kalau punya hubungan dengan penjual/distributor pupuk maka bisa sebagai hasil sampingan dari budidaya jamur tiram.

3. Digunakan sebagai bahan bakar dalam proses steamer baglog, kalau tdk mau terlalu repot dan susah-susah maka dibakar saja dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam pembuatan baglog. Tinggal dijemur dan setelah kering langsung deh...digunakan.

Demikian sedikit yang bisa saya sharingkan mengenai pemanfaatan limbah baglog jamur tiram. Bila ada rekan-rekan yang mengetahui lebih banyak mengenai pemanfaatan limbah baglog jamur tiram mungkin bisa menambahkan atau membagikan ilmunya pada kami sehingga akan semakin memperkaya ilmu pengetahuan dalam budidaya jamur tiram.

Untuk pemesanan baglog, bibit dan jamur segar silahkan klik disini

Nugget Jamur Tiram (1)

Cooking with Mushrooms: 60 delicious recipes for a classic ingredient, shown in 375 photographsNugget merupakan olahan bahan makanan yang cukup popular karena kepraktisannya, tinggal goreng lalu hidangkan. Nugget biasa terbuat dari ikan, udang atau daging. Selain bahan hewani, nugget dapat dimodifikasi dengan bahan dasar jamur tiram sehingga memenuhi kebutuhan gizi terutama protein nabati dan mineral yang banyak terkandung didalamnya. Berikut cara pengolahannya:

Bahan:
500 gr jamur tiram, diblender halus tanpa air
75 gr bawang bombay cincang halus
5 lembar roti tawar tanpa kulit
250 ml susu cair
2 butir telur dipisahkan kuning dan putihnya
Tepung panir secukupnya
Minyak untuk menggoreng
Bumbu sesuai selera (kaldu instant atau campuran garam, merica dan bubuk pala)

Cara membuatnya:
1. Hancurkan roti tawar dengan mencampurkan susu cair
2. Aduk rata roti dan jamur halus. Tambahkan kuning telur, bawang Bombay dan bumbu
3. Masukkan adonan ke dalam loyang dengan tebal adonan 3 cm
4. Kukus adonan selama 20 menit, setelah itu angkat dan dinginkan
5. Potong adonan sesuai selera
6. Celupkan potongan adonan dalam putih telur lalu gulingkan dalam tepung panir
7. Simpan dalam lemari es hngga telur mengeras
8. Goreng nugget dan hidangkan selagi hangat
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Budidaya Jamur Tiram - All Rights Reserved
Template Modification by Kang Icong Published by Icong Online
Proudly powered by Blogger