Headlines News :

Perawatan Baglog Jamur Tiram

Saat pemindahan baglog jamur tiram putih dari ruang inkubasi , prosentase panjang miselium setiap baglog berbeda-beda. Untuk memudahkan perawatan, bagilah baglog tersebut berdasarkan jumlah mayoritas miselium yang diletakkan pada rak - rak dalam rumah jamur.

Berikut langkah-langkah perawatannya :

1. Pisahkan dan taruh baglog pada rak sesuai dengan prosentase miselium terbanyak.

2. Pada saat miselium mencapai 90 - 100% buka tutup baglog dan lakukan raising atau penurunan suhu pertama kali

3. Usahakan rumah jamur harus dalam kondisi kelembaban yang optimal yaitu kelembaban 85 - 90%

4. Siram baglog yang dalam kondisi penumbuhan tubuh buah pada pagi dan sore hari.

5. Untuk baglog yang masih memerlukan masa inkubasi pertumbuhan miselium, tidak perlu dilakukan penyiraman.

6. Lakukan pemanenan setelah 4 hari pertumbuhan tubuh buah.

Dengan cara-cara diatas, mudah-mudahan didapatkan hasil panen yang maksimal. Amin....

Perawatan dalam masa produksi menentukan hasil panen

Dalam perawatan baglog pada masa produksi yang perlu diperhatikan dengan baik adalah :

• Sirkulasi udara
• Pencahayaan (jamur tidak butuh cahaya yang banyak) tetapi kumbung juga tidak terlalu gelap
• Kelembaban. Untuk pertumbuhan jamur yang baik kelembaban adalah sekitar 85%.
• Bersih dari kontaminasi asap dan C02.
• Menjaga selalu kebersihan kumbung
• Pengawasan terhadap hama

Kejadian yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

I. Baglog berhasil menumbuhkan miselium, tetapi tidak langsung memproduksi jamur, jika ya, hanya sedikit dan lambat.

Penyebab 1 : Kondisi pertumbuhan tubuh buah kurang baik dalam kumbung. Atasi dengan memeriksa temperatur dan kelembaban serta sirkulasi oksigen dalam kumbung. Buka atau tutup pintu/jendela kumbung dan atur hingga kondisinya sesuai.
Penyebab 2 : adanya kontaminasi bakteri, ulat, semacam lintah, atau hama. Atasi dengan memeriksa kebersihan dan higinitas baglog dan kumbung. Atur kondisi kelembaban, sirkulasi udara, penerangan, dan ventilasi. Periksa dengan benar kebersihan dan baglog yang terkontaminasi. Segera buang jika terdapat log kontaminasi .
Penyebab 3 : kemungkinan terdapat kontaminasi udara, asap, racun (dari obat-obatan sayuran misalnya), gas chlorine. Atasi segera dengan memindahkan asap, racun tersebut. Buatkan blower berupa exhaust fan dalam kumbung untuk mengeluarkan gas tersebut.

II. Jamur berhasil terbentuk (dengan adanya pin head) tetapi pembentukan tubuh buah terlalu lama. Bahkan tudung jamur gagal terbentuk (terlalu kecil)

Penyebab 1 : kemungkinan kurangnya cahaya (kondisi terlalu gelap tanpa cahaya sama sekali). Atasi dengan mengatur penambahan cahaya dengan jumlah yang tepat (kondisi tidak terlalu gelap). Yang penting jamur tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Penyebab 2 : kemungkinan terlalu banyak karbondioksida. Pada saat produksi jamur, log mengeluarkan semacam gas yang mengandung karbondioksida. Karena pertumbuhan tubuh buah memerlukan oksigen (kondisi aerob), atur pergantian udara dalam kumbung dengan membuka atau menutup pintu dan jendela kumbung.
Penyebab 3 : waktu inkubasi yang terlalu lama. Sebaiknya pada saat miselium mencapai panjang 85 – 90% baglog, tutup baglog sudah mulai dibuka. Adakalanya jika menunggu 100%, pertumbuhan tubuh buah malah akan terlambat.

Beberapa tips tadi semoga berguna bagi para pelaku pebudidaya jamur tiram. Memang masih banyak lagi tips yang mampu menambah hasil panen yaitu dengan menambahkan zat-zat nutrisi untuk pertumbuhan. Namun intinya untuk memperoleh hasil yang optimal, memang diperlukan perawatan yang baik.

Secara sederhana adalah kita merasa nyaman bila berada dalam kumbung, meskipun jamur memerlukan kelembaban yang tinggi. Oleh karena itu, dari segi sirkulasi harus cukup. Selama kita merasa nyaman untuk bernafas, maka jamur dalam lingkungan yang baik untuk tumbuh.

ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

White Oyster Mushroom Growing Plugs ~ Grow your own mushrooms for years!Banyak sekali peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan. Dari sekian banyak itu, kenapa saya memilih Budidaya Jamur Tiram? Selain karena senang dengan agrobisnis, hasilnya juga saya rasa cukup lumayan untuk tambahan penghasilan. Berikut ini adalah analisa kelayakan usaha budidaya jamur tiram yang saya buat. Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang ingin memulai usaha budidaya jamur tiram. Dan entah mengapa jarang orang yang melirik peluang usaha agrobisnis. Jangankan yang berlatar belakang pendidikan mesin seperti saya, lha yang latar belakang pendidikannya pertanian saja jarang kok….hehehehe Apa mungkin karena nggak keren atau kurang gaul kali ya…padahal menurut hemat saya, dengan budaya dan kultur di Indonesia justru sangat cocok untuk usaha agrobisnis.

Langsung saja ke pokok utamanya tentang kelayakan usaha jamur tiram.
Beberapa pertimbangannya adalah sebagai berikut :
1. Daya serap pasar masih sangat tinggi dan semakin meningkat (setelah kami memulai budidaya jamur tiram mulai bulan Januri 2010 dengan produksi perhari rata-rata 20 kg, semuanya bisa diserap oleh pasar di Purwakarta-Jawa Barat. Yang jelas konsumen atau lebih tepatnya agen kami masih kekurangan stok sebesar 50 kg/harinya, kami belum berani untuk mencari konsumen lain karena produksi yang masih terbatas. Dengan asumsi tersebut, kami perkirakan kebutuhan jamur tiram di Purwakarta sekitar 300 kg/hari dan baru terpenuhi sekitar 50%-nya).
2. Merupakan konsumsi masyarakat sehingga kebutuhannya akan terus menerus karena habis dimakan.
3. Bahan bakunya mudah diperoleh dan murah.
4. Tidak memerlukan lahan yang luas untuk skala kecil/rumahtangga. Untuk budidaya 5000 baglog cukup dengan lahan 5 x 8 meter persegi.
5. Masyarakat semakin sadarpentingnya mengkonsumsi jamur untuk tujuan kesehatan
6. Jamur bisa dipanen setiap hari dan tidak mengenal musim
7. Sebagai alternatif pengganti daging yang semakin mahal
8. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
9. Sisa baglog yang sudah habis masa panennya bisa digunakan sebagai pupuk kompos untuk pupuk kolam ikan, pupuk tanaman, campuran pakan ternak, dll.

Proyeksi pengembangan usaha :
Budidaya jamur termasuk usaha kecil menengah tapi justru inilah yang menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional. Disamping itu, produk jamur tiram ada berbagai macam sub-usaha dan turunannya, misalnya :
1. Produksi bibit jamur
2. Produksi jamur tiram segar
3. Produk-produk olahan : krupuk jamur, kripik jamur, abon jamur,sate jamur, dll
4. Kompos dan pakan terak dari sisa baglog produksi
5. Tempat wisata seperti Taman buah di Mekar Sari.....hehehe

Berikut adalah ilustrasi perhitungan biaya untuk budidaya jamur tiram :
Diasumsikan budidaya sebanyak 5000 baglog
Biaya pembuatan kumbung = Rp. 3.000.000,- (bisa dipakai untuk 6 musim atau 2 tahun)
                                          = Rp. 500.000,- per musim tanam
Pembelian 5000 baglog      = Rp. 8.000.000,- (@ Rp. 1.600,-)
Upah pegawai 4 bulan        = Rp. 1.200.000,-
TOTAL INVESTASI        = Rp. 9.700.000,- permusim

Prosentase kegagalan dari 5000 baglog sebesar 10% = 500 baglog, ini adalah kegagalan maksimal karena biasanya penjual bibit amur tiram yang terpercaya akan mengganti baglog dengan yang baru bila terjadi kegagalan baglog diatas 10%.
1 baglog dengan berat 1.4 kg bisa menghasilkan jamur 0.42 – 0.56 kg, lebih jelas klik disini
Kita ambil yang terendah, yaitu 0.42 kg jamur tiram segar per baglog supaya tidak berekspektasi terlalu tinggi dan timbul kekecewaan nantinya.
Produksi jamur                 = 4.500 x 0.42 = 1890 kg
Harga jamur per kg          = Rp. 6.500,- untuk daerah Purwakarta ditingkat petani
Total omset                      = 1890 x Rp. 6.500 = Rp. 12.967.500,-

Keuntungan permusim = Rp. 12.967.500 - Rp. 9.700.000 = Rp. 2.585.000,-
atau = Rp. 646.000,- ~ 26.6% permusim ~ 79.8% pertahun, dengan asumsi yang dipakai adalah hasil panen terendah dan kita tidak terlalu banyak mengeluarkan waktu dan tenaga karena pemeliharaan maupun pemasaran sudah dikerjakan orang lain.

Kalau ingin hasil yang lebih besar dan memuaskan, tentunya harus sedikit kerja keras lagi untuk berusaha memotong jalur pemasaran langsung ke pasar atau swalayan atau bahkan bisa langsung ke konsumen tanpa melalui agen lagi. Tentunya akan memperoleh harga yang jauh lebih tinggi, mungkin bisa mencapai Rp. 8.000,- atau bahkan bisa diatas Rp. 10.000,-. Silahkan dihitung sendiri….hehehehe

Layak atau tidak usaha ini? Anda sendiri yang menentukan….

Budidaya Jamur Tiram. Beli Baglog Saja Lebih Menguntungkan.

Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang ingin berbisnis jamur tiram. Permintaan yang terus meningkat menyebabkan prospek usaha ini semakin baik. Permintaan dari pasar tradisional saja sudah menunjukkan peningkatan dari sejumlah pedagang sayuran. Selain itu mulai banyak restoran, rumah makan, maupun warung yang menawarkan menu kuliner jamur tiram. Semua ini menunjukkan jamur tiram sudah diterima masyarakat sebagai salah satu alternatif sayur yang bergizi, bermanfaat bagi kesehatan dan tentunya LEZZZAT...
Namun banyak orang yang masih bingung untuk memulai dari mana untuk budidaya jamur tiram ini. Sedikitnya informasi yang diberikan menyebabkan masyarakat masih menganggap diperlukan modal yang besar dan banyak persiapan seperti ketersediaan lahan, kumbung, bahan-bahan seperti serbuk gergaji, bekatul, kalsium, lalu peralatan seperti autoclaff, steamer, dan sebagainya. Dengan persyaratan sebanyak ini saya berani memastikan 9 dari 10 orang yang berniat untuk memulai usaha ini akan berfikir lagi. Hal ini ditambah lagi dengan ketidaktahuan akan tingkat keuntungan yang nantinya kemungkinan akan didapatkan..
Berikut sedikit informasi mengenai bagaimana memulai usaha ini dengan mudah.
1. Tentukan dulu kapasitas pasar yang akan dipenuhi. Adakan semacam perjanjian kecil dengan pedagang pasar, rumah makan, atau pihak-pihak yang akan menerima hasil panen kita. Misalkan kita akan memasok 4 tempat dengan kebutuhan masing-masing 5 – 10kg per hari. Maka kapasitas panen yang harus disediakan adalah minimal 20 kg. Ini perlu dijadwal dengan baik karena kita harus memenuhi permintaan secara kontinu setiap hari. (ingat, panen jamur tiram adalah setiap hari).

2. Setelah mendapatkan kapasitas pasar, baru kita tentukan jumlah baglog yang akan kita budidayakan. Berikut ini adalah jumlah baglog yang harus kita siapkan mengacu pada kebutuhan harian jamur :
• 5-10 kg/hari = 1000 baglog – 3000 baglog
• 10-20 kg/hari = 3000 baglog – 5000 baglog
• 20-50 kg/hari = 6000 baglog – 10000 baglog
3. Menyiapkan lahan untuk kumbung. Lahan yang diperlukan untuk kumbung dengan jumlah baglog tersebut adalah :

Untuk menampung hingga 3000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 5 x 6 m2.
Untuk menampung hingga 5000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 5 x 8 m2.
Untuk menampung hingga 10000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 5 x 16 m2.
4. Menentukan biaya pembuatan kumbung. Biaya pembuatan kumbung sangatlah variatif. Tidak ada ketentuan pasti mengenai biayanya karena Anda bisa membuat kumbung dengan berbagai alternatif bahan yang termurah. Pengalaman kami biaya pembuatan adalah 75 ribu – 100 ribu /m2. Tetapi yang penting syaratnya adalah, log bisa terlindungi dari hujan, tidak terkena sinar matahari langsung, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
5. Menyiapkan baglog. Untuk kapasitas kecil dan menengah hingga 10.000 baglog, kita tidak perlu membuat sendiri baglog. Akan lebih menguntungkan apabila kita hanya membeli baglog di pebudidaya jamur. Harga baglog sekarang ini berkisaran antara Rp.1800 – Rp.2000 /baglog. Artinya modal yang dikeluarkan untuk pembelian 1000 baglog adalah maksimal 2 juta rupiah. Pastikan dalam pembelian baglog terdapat fasilitas penggantian apabila miselium baglog tidak tumbuh. Ini penting untuk mengecilkan tingkat resiko.
6. Memperkirakan hasilnya. Semua usaha ujung-ujungnya duit (UUD). Dalam membeli baglog Anda harus memperhatikan berat baglognya untuk memperkirakan hasilnya. Misalkan berat baglog adalah 1,3 kg, itu artinya kisaran panen mencapai 400 gr – 490 gr per baglog. Jadi jika 1000 balgog, hasil panen total mencapai 400 kg dalam 4 bulan. Dengan harga jamur Rp.7000 /kg. Hasil total jamur adalah 2,8 juta.

Analisa keuntungan. Dengan modal 2juta, keuntungan minimal yang bisa dicapai adalah 800ribu. Artinya 800.000/2.000.000 = 20%. Atau 4%/bulan. Jika perawatan yang dilakukan dengan optimal. Hasilnya bisa lebih banyak lagi hingga 430kg /1000lognya atau bisa menghasilkan keuntungan 1.010.000 dengan modal sekitar 2juta ≈ 50%.
Baglog yang kami sediakan berukuran 1.5 kg (rata-rata) dengan harga Rp.1600/baglog untuk daerah Purwakarta-Jawa Barat akan diantar sampai tempat. Artinya keuntungan yang didapat dari budidaya jamur tiram akan lebih besar dibanding perhitungan diatas. Hal ini karena kami ingin sesama pembudidaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan tidak kecewa kemudian tidak meneruskan usahanya.

Memang untuk skala besar (diatas 10000 baglog/bulan), membuat sendiri baglog akan lebih menguntungkan, (biaya produksinya sekitar Rp.1000 – Rp.1250 /balgog. tetapi dengan tingkat resiko yang tinggi dan penyiapan modal yang besar, lebih baik memulai usaha dengan membeli baglog dahulu hingga kita benar-benar paham karakteristik perawatan baglog.

Bread Pudding Jamur Tiram

Ini adalah salah satu menu kreasi terbaru dari Jamur Tiram yang menurut saya cukup menarik dan unik, dimana sebuah puding gurih dengan roti yang ditambah dengan Jamur Tiram sebagai bahan utamanya. Sebuah menu alternative yang sehat dan lezat…

Resep untuk 6 porsi :

Waktu persiapan : 30 menit
Waktu memasak : 50 menit
Total Waktu : 80 menit

Bahan:

2 roti tawar putih potong dadu 1 cm
1 cangkir air mendidih
4 sendok makan mentega
1 bawang merah cincang halus
3 ons jamur tiram di potong-potong (disuwir-suwir/cincang)
2 siung bawang putih cincang
1 3/4 cangkir krim kental
5 butir telur
Garam dan merica secukupnya
1/2 cangkir keju parut

Persiapan:
Panaskan oven sampai 150 derajat Celcius. Taruh jamur dalam mangkok dan tuangkan diatasnya air panas, rendam selama 30 menit. Sambil menunggu, roti tawar putih yang sudah dipotong dadu dioven sampai warnanya kekuning-kuningan, sekitar 10 menit. Kemudian masukkan dalam mangkok besar.
Angkat jamur dengan hati-hati dari air dan sisihkan setelah 30 menit direndam. Jangan dibuang air rendaman jamur karena nanti akan dipakai lagi. Siapkan wajan untuk membuat bumbu, lelehkan 1 sendok makan mentega diatas api sedang dan tambahkan bawang. Masak dan aduk sesekali, sampai lunak, sekitar 4 menit. Bumbui dengan garam dan merica hitam dan ke mangkuk yang sudah ada potongan rotinya tadi.
Tambahkan 2 sendok makan mentega ke wajan yang sama dan masukkan jamur segar cincang dan bawang putih. Masak sampai warnanya kekuningan dan cairannya sudah menguap bisa ditambah lagi dengan garam dan merica untuk menambah rasa. Masukkan campuran jamur ke dalam mangkok yang sudah diisi roti dan bawang.

Siapkan panci dan masukkan air rendaman jamur dan masak sampai air rendaman tingal ¼ cangkir. Setelah itu, masukkan ke dalam campuran yang telah kita buat diatas, aduk sampai rata.

Dengan mangkuk sedang, campur dan aduk krim, telur, garam dan merica untuk menambah rasa. Tuangkan campuran ini diatas campuran roti dan diaduk sampai merata. Kemudian pindah ke Loyang yang sudah diberi olesan mentega didasarnya. Setelah dipanggang selama 25 menit, taburi dengan keju parut kemudian panggang lagi sampai warnanya kuning kemasan kira-kira selama 25 menit lagi. Sajikan panas lebih nikmat…..

Panduan dan Tips Pembelian Baglog Jamur Tiram Putih

Umumnya, masyarakat memulai bisnis jamur tiram dengan membeli baglog dan merawatnya. Ini karena praktis dan lebih cepat menuai hasilnya daripada harus melakukan sendiri budidaya jamur tiram. Tingkat resiko bisnis dapat dikecilkan dengan membeli baglog.

Untuk membeli baglog, terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kerugian bagi pebisnis jamur tiram. Berikut ini akan kami uraikan sedikit mengenai panduan membeli baglog jamur tiram :

Tips Memilih Bibit Jamur Tiram

Sebaiknya petani berlaku hati-hati dalam membeli bibit jamur tiram karena bisa saja ada oknum tertentu yang mengaku menjual bibit F2 tapi ternyata F3 atau yang lebih rendah lagi.
Berikut ini tips memilih penjual bibit berkualitas:
1. Membeli bibit jamur pada instansi-instansi atau tempat pembibitan
2. Penjual memiliki laboratorium kultur jaringan sendiri untuk membuat F0
3. Memiliki track record yang baik sebagai penjual bibit yang jujur
4. Tanyakan kepada anggota atau ketua kelompok tani jamur
5. Membeli pada koperasi jamur (bila ada)
6. Menjadi plasma petani besar agar mudah memperoleh bibit.

Untuk lebih detail lagi adalah sebagai berikut :

- Perhatikan ukuran dan berat baglog

Umumnya, baglog yang ada menggunakan plastik ukuran diameter 12cm panjang 30 cm. Berat rata-rata baglog dengan ukuran ini berkisar 1,3kg – 1,6kg. Ada pula yang menggunakan baglog ukuran besar dengan berat mencapai 2kg lebih. Berat baglog ini menentukan perkiraan hasil panen jamur tiram putih nantinya.

- Perhatikan tingkat kepadatan serbuk gergaji kayu dalam baglog

Kepadatan serbuk gergaji baglog sangat menentukan hasil panennya. Semakin padat baglog tersebut, semakin banyak hasil panen jamur tiram yang didapat. Secara otomatis pula, semakin padat, maka berat baglog akan semakin berat.. Sebaiknya sebelum membeli, anda perhatikan proses pemadatan baglog yang ada, apakah menggunakan alat pemadat (yang hasilnya pasti lebih padat), atau masih dengan cara manual dengan ditusuk-tusuk saja.

- Tanyakan jenis kayu dari serbuk gergaji bahan utama baglog tersebut.

Jamur tiram yang akan dibudidayakan adalah jenis jamur kayu saprofit yang mengambil nutrisi makanan dari zat/tumbuhan yang sudah mati (dalam hal ini serbuk gergaji). Jadi sebenarnya nutrisi utama untuk penumbuhan jamur tiram itu diambil dari serbuk gergaji yang ada.. Disini, pemilihan jenis kayu menjadi sangat menentukan banyaknya hasil panen jamur tiram nantinya. Umumnya jenis kayu yang digunakan adalah kayu sengon, kayu kembang, kayu kampung, kayu mahoni. Semakin keras secara fisik jenis kayu yang dipilih, akan menjadikan kayu tersebut semakin lama lapuk, sehingga dapat lebih lama menghasilkan jamur tiram dan tentunya lebih banyak panennya. Jenis kayu yang agak keras contohnya seperti kayu kampung dan kayu mahoni, biasanya dengan ukuran plastik baglog yang sama, beratnya bisa mencapai 1,6kg bahkan 1,7kg. Untuk kayu jenis sengon, umumnya berat rata-rata baglog hanya 1,3kg-1,4kg. Memang.., para pebudidaya jamur tiram tidak selalu mendapatkan jenis serbuk gergaji kayu keras, karena mereka sangat tergantung dengan pasokan serbuk gergaji dari tempat-tempat penggergajian kayu di daerahnya.

- Pembibitan jamur tiram

Untuk produsen baglog yang telah berpengalaman, umumnya sudah menguasai tatacara pembuatan bibit F1, F2 dari jamur tiram. Sebaiknya kita memilih produsen baglog yang demikian, karena jika kita membeli baglog dari produsen/pebudidaya yang bibit F2 nya masih beli di produsen lainnya, tentunya hal ini menunjukkan tingkat pengalaman dan pengetahuannya masih kurang. Disamping itu resiko kegagalan pertumbuhan miselium masih cukup tinggi untuk produsen yang bibitnya beli, hal ini dikarenakan mereka pun belum tahu kualitas bibit F2 yang dibelinya. Pada pengalaman kami, jenis jamur tiram dari pembelian bibit bisa berbeda-beda dengan karakteristik stren yang berbeda pula. Jika diperlukan, lihat pula contoh hasil panen jamur tiram yang ada dengan bibit yang digunakan oleh produsen tersebut, dengan demikian kita dapat dengan yakin akan hasilnya. Hal lainnya adalah, untuk produsen yang mampu membuat bibit sendiri, biasanya menggunakan bibit sebanyaknya pada baglog produksinya, ini memang akan lebih cepat menumbuhkan miselium, berbeda dengan produsen baglog yang masih membeli, tentunya mereka akan berusaha mengirit dengan memberikan sesuai takaran pada proses inokulasi (pemberian bibit pada baglog).

- Sterilisasi

Perhatikan dengan baik proses sterilisasi pada baglog. Produsen yang telah melakukan proses sterilisasi menggunakan steamer dengan kapasitas besar (1000 baglog misalnya), yang menggunakan steamer beton atau baja, umumnya memiliki resiko kegagalan pertumbuhan miselium lebih kecil daripada produsen yang masih menggunakan drum sebagai alat steamernya. Dalam pengamatan kami, baglog yang gagal menumbuhkan miselium dari steamer beton, tidak sampai 1%, karena per 1000 baglog, hanya mati sekitar 10 buah saja.

- Pemilihan kondisi miselium dan garansinya

Produsen baglog umumnya menawarkan harga tergantung dengan kondisi miseliumnya. Untuk miselium kondisi penuh (hampir 90%) dihargai lebih tinggi daripada miselium kondisi kosong (masih baru proses inokulasi). Pembelian baglog dengan kondisi miselium kosong memiliki keuntungan yaitu kondisi inkubasi benar-benar matang di kumbung, hal ini baik untuk penumbuhan buah jamurnya, karena bisa benar-benar sesuai dengan jadual, kerugiannya adalah, resiko kegagalan tumbuh miselium tinggi, karena banyak faktor, yaitu kebersihan kumbung, kebersihan saat transportasi, suhu, kontaminasi jamur liar, dsb dst dll dan banyak faktor yang kami juga masih belum paham benar.

Untuk pembelian baglog kondisi miselium penuh, keuntungannya adalah, resiko matinya baglog sangat kecil, karena memang miselium sudah tumbuh. Akan tetapi biasanya, terdapat faktor miselium patah di tengah atau di pinggir pada saat pemindahan dan transportasi dari ruang inkubasi produsen ke kumbung milik Anda.. Hal inilah yang menyebabkan dapat terjadi keterlambatan jadual panen antara 2 – 3 minggu dari jadual, karena baglog membutuhkan waktu untuk menambung miselium yang patah. Istilah kami adalah baglog stress saat dipindah/transportasi.

Menurut pertimbangan kami, yang terbaik adalah membeli baglog dengan kondisi miselium sekitar 10-20%. Hal ini dikarenakan, InsyaALLAH baglog tidak mati (sudah ada miseliumnya dan tumbuh), dan resiko patah miselium juga kacil, karena memang setelah itu proses inkubasi dari 10%-100% akan dijalankan di kumbung milik Anda, bukan di ruang inkubasi produsen..

Satu lagi, ada baiknya diadakan semacam perjanjian dengan pihak produsen baglog untuk mengganti apabila terdapat baglog yang gagal menumbuhkan miselium. Sungguhpun begitu ini berarti kerugian bagi kedua belah pihak, karena waktu, tenaga, dan biaya yang tersita.

- Harga baglog yang wajar

Inilah bagian yang paling penting bahkan penting banget. Karena yang namanya bisnis, tentu ujung ujungnya pasti duit.. Katakanlah Anda memiliki permintaan pasar jamur tiram dengan harga stabil Rp.6000/kg di tingkatan petani, memang akan lebih baik jika langsung ke user yang harga bisa mencapai Rp.9000/kg, tetapi saya menyebutkan nilai rendah dulu supaya jangan bereskpektasi terlalu tinggi dengan keuntungan, berarti untuk mencapai Break Even Poin (BEP), rumus harga baglog dan biaya operasional dan perawatan plus keuntungan adalah (Harga baglog + perawatan + keuntungan) = 0.4 kg x Rp. 6000. Atau (Harga baglog + perawatan + keuntungan) = Rp.2400.

0.4 kg adalah perkiraan hasil panen jamur tiram total klik disini untuk lebih jelasnya.
Dengan rumus tersebut, artinya harga kewajaran baglog adalah antara Rp. 1500 – Rp. 2000 /baglognya. Itu artinya jika termahal dihargai Rp. 2000/baglog, Anda masih memiliki keuntungan kotor Rp.400/baglog. Jika Anda berinvestasi sebanyak 1000 baglog, itu artinya keuntungan Anda sekitar Rp.400.000 selama masa produksi jamur tiram yang kurang lebih 4 bulan. Keuntungan ini akan semakin tinggi, jika Anda dapat menjual lebih mahal tentunya...
Nah.., dengan demikian, jika produsen baglog ada yang menawarkan harga hingga Rp. 3000,- bahkan lebih.., hampir bisa dipastikan, Anda sudah mengalami kerugian sebelum Anda memulai bisnis ini... Karena hasil perhitungan BEP dari jamur tiram tadi adalah Rp.2400,- (Rugi Rp.600/baglog). Jadi tolong diperhatikan dengan benar mengenai hal ini, jika Anda memperoleh produsen dengan harga demikian, lebih baik Anda mencari produsen lainnya saja...


- Penelitian itu perlu..

Saran kami, sebaiknya Anda melakukan survey dulu di beberapa produsen baglog, beli saja masing-masing 5 baglog, amati pertumbuhan miseliumnya, lama pertumbuhannya, dan juga timbang dengan benar hasil panennya. Mungkin semua proses ini akan memakan waktu hampir 6 bulan.., tetapi proses survey dan penelitian ini sangat perlu dilakukan agar Anda tidak mengalami kerugian dan kapok berbisnis jamur tiram pada akhirnya.

Sumber : jamursekolahdolan.blogspot.com & bisnis jamur.wordpress.com

Berapa Total Hasil Panen Jamur Tiram???

Ya, sebenarnya berapa total hasil panen jamur tiram? Pertanyaan seperti itu seringkali ditanyakan kepada team kami baik oleh investor ataupun peminat yang akan terjun dalam usaha budidaya jamur tiram. Begitu juga kami, hal pertama yang jadi pertanyaan adalah berapa total hasil panen jamur tiram? Kenapa kami pertama kali menanyakan atau memikirkannya?

Karena dengan diketahuinya prediksi total hasil panen jamur tiram maka dapat dihitung pula potensi keuntungan yang akan didapat. Untuk itu, sebelum memulai budidaya, kami cari dengan browsing di internet, bertanya kepada pembudidaya yang sudah ada dan bisa juga dengan mengikuti pelatihan-pelatihan budidaya jamur tiram (ini tidak kami lakukan...hehehehe). Dari hasil tersebut, ketemu pendapat yang berbeda-beda bahkan ada yang menyebutkan kalau hasil total panen jamur tiram adalah seberat media tanamnya (baglog). Artinya bila berat baglog 1 kg maka akan menghasilkan jamur1 kg pula...wuihhh...muantab bro...!!! Tapi ini adalah suatu kebohongan besar karena tidak mungkin panen jamur bisa seberat media tanamnya. Dengan harga baglog maksimal Rp 2.000,- (1.5 kg) dan harga jual jamur ditingkat petani yang Rp 6.000,- kalau dihitung-hitung maka hasilnya sebsar 300% dalam 4 bulan...!!!! Suatu hasil yang luar biasa dan menakjubkan karena pada umumnya hasil untuk agrobisnis sebesar 30% adalah angka yang wajar.

Akhirnya kami menemukan referensi yang cukup bisa dipercaya dari FAO yang sudah berpengalaman dan telah melakukan penelitihan dalam budidaya jamur tiram Dan hasil yang mereka peroleh berkisar 30 - 45 % tergantung dari perawatan dan lokasi budidayanya. Disamping itu juga, kebetulan ada saudara dari teman sekerja yang telah melakukan budidaya jamur tiram di daerah Sukabumi - Jawa barat juga mengatakan hasilnya berkisar 35 - 45 %. Hmmmm...tidak begitu jauh dari penelitihan yang dilakukan oleh FAO. berangkat dari hasil tersebut maka kami beranikan untuk memulai usaha budidaya jamur tiram di daerah Purwakarta - Jawa Barat yang telah kami mulai dari tanggal 15 Januari 2010.

Singkat cerita, sampai saat ini 13 Mei 2010 dimana selama proses budidaya kami lakukan pencatatan hasil panen ternyata sudah mencapai angka 30%. Dan masih ada waktu 18 hari lagi untuk panen dan kemudian baglog tersebut diganti dengan yang baru. Artinya hasil yang kami peroleh ternyata tidak begitu jauh dari hasil FAO dan petani di daerah Sukabumi meskipun suhu udara di Purwakarta relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan suhu udara di Sukabumi. Bahkan ketika kami ceritakan kepada para petani di Sukabumi, mereka surprise bahwa jamur tiram bisa memperoleh hasil yang bagus di Purwakarta. Perlu diketahui, suhu udara di Purwakarta rata-rata 28 derajat C dan bisa mencapai 32 derajat C pada puncak panasnya. Jadi budidaya jamur tiram bisa juga dilakukan didataran rendah dengan suhu yang cukup tinggi asal perawatan dan pemeliharaannya diperhatikan.

Dengan hasil yang kami peroleh, dapat disimpulkan bahwa hasil panen jamur tiram adalah sebesar 30 - 45 % seperti penelitihan yang dilakukan oleh FAO. Saat ini kami memang belum bisa mecapa angka 45 % tapi suatu saat dengan ketekunan dan semangat untuk terus belajar akan tecapai angka tersebut bahkan mungkin bisa lebih...hehehehe. Mungkin ada rekan-rekan yang sudah bisa memperoleh hasil lebih dari yang kami lakukan bisa sumbang saran kepada kami.

Dengan adanya hasil tersebut, kami merencanakan untuk menambah produksi menjadi 15.000 baglog dari sebelumnya 5.000 baglog. Dan yang lebih membuat kami bersemangat lagi, semua persiapan dari mulai pembuatan bibit F0 sampai menjadi baglog yang siap panen kami buat sendiri. Hal ini untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan hasilnya...Insya Allah...mohon do'anya saja...

Pepes Jamur Tiram

Mushrooms: More Than 70 Inspiring Recipes (Conran Kitchen)Pepes Jamur Tiram


Anda penggemar menu pepesan, saatnya memcoba pepes jamur tiram. Rasanya gurih dan nikmat.

Bahan-bahan:

- 100 gram jamur tiram
- Daun pisang secukupnya
- 1 buah jeruk limau, diperas, diambil airnya

Bumbu-bumbu:

- 5 gram bawang putih
- 5 gram bawang merah
- 10 gram kunyit
- 5 gram jahe
- 5 gram cabai rawit
- 5 gram Cabai merah
- 5 gram kemiri
- 1/2 sendok teh garam

Cara membuat:

- Cuci jamur hingga bersih, lalu potong tipis memanjang, sisihkan.
- Haluskan semua bumbu menggunakan blender.
- Campurkan jamur dan bumbu, lalu tambahkan air jeruk limau, aduk rata, lalu bungkus dgn daun pisang.
- Kukus pepes jamur selama 30 menit, angkat, sajikan. [L1]

Abon Jamur Tiram

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah :

1. Jamur Tiram (5 kg) ,
2. Kelapa tua berukuran sedang (7 butir ),
3. Gula merah (2 ons ),
4. Bawang merah (2 ons ),
5. Bawang putih (1 ons),
6. Cabe merah (½ ons ),
7. Ketumbar (40 gram), dan
8. Minyak goreng secukupnya.

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan abon cukup sederhana, yakni:

1. Kompor,
2. Panci email,
3. Wajan penggoreng,
4. Alat pengepres,
5. Timbangan,
6. Cobek atau blender,
7. Parutan,
8. Talenan,
9. Nyiru,
10. Baskom,
11. Pisau,
12. Pengaduk, dan
13. Alat penutup kantung plastik.

Proses Pembuatan

Tahapan dalam pembuatan abon ikan adalah sebagai berikut:

1. Jamur tiram direbus selama 10 menit.
2. Dinginkan dan potongtipis-tipis mengikuti alut lamela atau suwiri dengan tangan.
3. Bumbu dihaluskan dan ditumis hingga wangi, kemudian masukkan jamur tiram yang telah disuwiri, dan tambahkan santan kental
4. Goreng campuran bahan tersebut hingga berwarna coklat tua
5. Tiriskan, dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya lalu didinginkan
6. Abon siap dikemas

Sumber : Nur Hidayat, Laboratorium Bioindustri dan Pengolahan Limbah, Teknik Industri, Universitas Brawijaya

Kerupuk Jamur Tiram

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah:
1. Jamur Tiram (1/2 kg),
2. Tepung tapioka (1/2 kg),
3. Telur bebek (2 butir),
4. Gula secukupnya,
5. Garam secukupnya,
6. Minyak goreng secukupnya,
7. Air (100 cc),
8. Tali/benang, dan plastik.

Peralatan yang digunakan adalah:

1. Kompor,
2. Dandang,
3. Baskom plastik,
4. Talenan,
5. Pisau,
6. Cobek/penumbuk dan sealer.

Proses Pembuatan

Tahapan dalam pembuatan kerupuk Jamur adalah sebagai berikut:

1. Jamur dicuci hingga bersih
2. Kukus atau rebus hingga matang
3. Haluskan dengan gilingan daging atau ditumbuk
4. Campur tepung tapioka dengan air sedikit demi sedikit, kemudian masukkan jamur yang telah dihaluskan, telur bebek, gula dan garam, aduk dan uleni hingga kalis
5. Masukkan adonan ke dalam plastik atau daun dengan diameter ± 5 cm, dan ikat dengan tali/benang.
6. Kukus adonan hingga matang, angkat dan dinginkan
7. Iris tipis dan jemur hingga kering dengan menggunakan sinar matahari/mesin pengering.
8. Kerupuk jamur kering siap dikemas dan dijual mentah. Atau digoreng dan dikemas kemudian dijual dalam bentuk matang.

Permen Jelly Jamur Tiram

Bahan dan alat:

1. Jamur Tiram 50 g
2. Gula pasir 100 g
3. Gelatin 20 g
4. Air 100 g

Alat:

1. Panci
2. Kompor
3. Pengaduk
4. Loyang
5. Pisau

Cara membuat:

1. Rebus jamur tiram hingga masak kemudian blender dengan air secukupnya.
2. Masukkan gula pada panci sebanyak 100 gram (1 ons) dan tambahkan jus jamur (blenderan jamur sebanyak 100 ml.
3. Rebus dalampanci hingga mendidih dan air mulai berkurang (agak kental)
4. Tambahkan gelatin yang sudah dilarutkan dalam air.
5. Aduk terus hingga kental (cairan jika diangkat dengan pengaduk hanya menetes pelan).
6. Angkat dari kompor setelah agak dingin tuangkan ke dalam loyang.
7. Biarkan selama semalam
8. Potong sesuai ukuran yang dikehendaki kemudian lepaskan dari loyang.
9. Jika diinginkan permen dapat ditaburi dengan gula halus.
10. Permen siap dikemas.

SATE JAMUR

Jamur merang, jamur kancing atau jamur tiram. Jamur merang tidak perlu dipotong namun kalau jamur kancing dan jamur tiram sebaiknya dipotong-potong sesuai selera karena ukuran jamurnya memang cukup besar. Potongan jamur (atau bulatan jamur) ini kemudian ditusukkan ke tusuk sate, kerjakan ini hingga selesai. Kemudian siapkan alat bakaran dan bakar sate hingga berubah warna menjadi kecoklatan, angkat, sisihkan. Untuk olesan sate jamur selama proses pembakaran bisa digunakan kecap dan diberi irisan bawang putih dan bawang merah secukupnya supaya rasa sate jamurnya nanti lebih gurih.

Bahan-bahan dan Pembuatan Bumbu Sate

Bawang merah dan bawang putih diiris atau diulek juga bisa. Tambahkan jahe lengkuas parut, cabe merah sesuai selera. Kemudian masukkan kacang tanah yang sudah dihaluskan ditambah dengan gula merah, trasi dan sedikit garam. Supaya lebih segar bisa ditambah juga sari jeruk nipis dan kecap manis sesuai selera.

Sebaiknya bumbu sate disajikan sesuai dengan selera daerah masing-masing, seandainya bila menggunakan trasi mungkin tidak cocok. Bisa juga bumbu kacang diganti dengan bumbu kecap yang diperkaya dengan irisan tomat, cabe rawit dan bawang merah mentah secara kecil. Cari kecap daerah kegemaran anda.

Tongseng Jamur


Tongseng Jamur
Sumber: Kedaulatan Rakyat Online


Dengan semakin diminatinya  menu makanan dengan bahan baku alami seperti jamur, maka kreativitas untuk mengolah bahan makanan tersebut menjadi menu yang menarik, lezat dan sehat menjadi salah satu tuntutan. Salah satu menu kreasi dari jamur adalah Tongseng Jamur yang dikembangkan oleh Heru Tusdiyanto pemilik warung Pak Kenthus di ring road Manding Sabdodadi Bantul, yang ternyata banyak diminati pelanggannya.
Dengan harga untuk setiap porsi cukup terjangkau, dengan Rp 7.500 pelanggan sudah bisa menikmati tongseng lezat plus minuman.


Resep Tongseng Jamur


BAHAN:
1. jamur tiram
2. jamur merang

BUMBU:
1. bawang merah,
2.cabe rawit,
3. tomat
4. kuah gulai santan
5. kubis

CARA MEMBUAT:
1. Irisan bawang merah, cabe rawit dan tomat ditumis hingga layu.
2. Irisan jamur tiram dan merang serta kubis dimasukkan.
3. Setelah cukup matang, baru ditambahkan kuah santan gulai dan kecap sebagai penambah rasa.

Resep Jamur Bakar Saus Tiram


Jamur Bakar Saus Tiram

Ada lagi menu kreasi dengan bahan dasar jamur yang tentunya lezat dan bergizi tinggi. Kalau kepiting atau sea food saus tiram mungkin sudah biasa tapi bagaimana dengan jamur saus tiram?

Berikut adalah resep untuk Jamur Saus Tiram yang bisa dicoba dirumah atau bahkan dijadikan menu andalan untuk buka usaha, sangat mudah membuatnya dan bahan-bahannya juga mudah dicari :


Bahan-bahan:
- 300 gram jamur tiram, cuci bersih
- 200 gram tepung bumbu
- 100 gram saus tiram
- 2 sendok makan kecap manis
- Minyak goreng secukupnya

Cara membuat:
- Lumuri jamur dengan tepung bumbu hingga rata.
- Goreng jamur dalam minyak panas dan banyak hingga kering dan matang. Angkat dan tiriskan.
- Olesi jamur goreng dengan saus tiram dan kecap manis.
- Bakar di atas bara api hingga kecokelatan. Angkat dan sajikan.

BUDIDAYA JAMUR TIRAM


Sumber : BBPP Lembang
 
PENDAHULUAN

Indonesia termasuk salah satu negara yang dikenal sebagai gudang jamur terkemuka di dunia. Jamur-jamur yang telah dibudidayakan dan telah populer atau memasyarakat sebagai makanan dan sayuran serta banyak diperdagangkan di pasar adalah jamur merang (Volvariella volvacea), Jamur champignon (Agaricus bitorquis) jamur kayu seperti jamur kuping (Auricularia, Sp.) Jamur Shiitake/payung (Lentinus edodes) dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus).
 
Jamur tiram adalah jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya. Jamur tiram mengandung protein, lemak, fospor, besi, thiamin dan riboflavin lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur lain. Jamur tiram mengandung 18 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol.
Ditinjau dari aspek biologinya, jamur tiram relatif lebih mudah dibudidayakan. Pengembangan jamur tiram tidak memerlukan lahan yang luas. Masa produksi jamur tiram relatif lebih cepat sehingga periode dan waktu panen lebih singkat dan dapat kontinu.

Budidaya jamur tiram dapat dikelola sebagai usaha sampingan ataupun usaha ekonomis skala kecil, menengah dan besar (Industri). Negara-negara yang telah mengembangkan budidaya jamur tiram sebagai agrobisnis andalan dan unggulan adalah Cina, belanda, Spanyol, Prancis, Belgia dan Thailand. Negara-negara tersebut trermasuk produsen jamur terbesar di dunia.
Seiring dengan popularitas dan memasyarakatnya jamur tiram sebagai bahan makanan yang lezat dan bergizi, maka permintaan konsumen dan pasar jamur tiram di berbagai daerah terus meningkat. Kebutuhan konsumsi jamur tiram meningkat sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pendapatan serta perubahan pola konsumsi makanan penduduk dunia. Negara-negara konsumen penduduk jamur terbesar adalah Amerika Serikat (AS), Kanada, Jerman, Jepang, Hongkong, Belgia Inggris, Belanda dan Italia. Rata-rata konsumsi jamur per kapita penduduk Kanada dan negara-negara Eropa melibihi 1,5 kg/kapita/tahun. Sedangkan konsumsi rata-rata penduduk inggris dan AS masing-masing sekitar 1 kg/kapita/tahun dan 0,5/kapita/tahun. 



INFORMASI POKOK


Pemeliharaan jamur tiram sangat praktis dan sederhana, yaitu dengan cara menciptakan dan menjaga kondisi lingkungan pemeliharaan (cultivation) yang memenuhi syarat pertumbuhan jamur tiram. Langkah-langkah pemeliharaan atau penanaman jamur tiram meliputi persiapan sarana produksi dan tahapan budidaya.


Persiapan Sarana Produksi

Bangunan
Bangunan jamur sederhana dapat dibuat dari kerangka kayu (bambu) beratap daun rumbia, anyaman bambu atau anyaman jerami padi. Ukuran kumbung yang ideal adalah 84 m2 (panjang 12m dan lebar 7m) dan tinggi 3,5 m. Bentuk kumbung bisa bervariasi, bisa mirip gembong kereta api atau seperti rumah. Pada umumnya kumbung atau bangunan jamur terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya:

  • Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi.
  • Ruang Inokulasi:
Ruang Inokulasi adalah ruangan yang berfungsi untuk menanam bibit pada media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk menghindari kontaminasi (adanya mikroba lain).
  • Ruang Inkubasi
Ruangan ini memiliki fungsi untuk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28OC dengan kelembaban 60% – 80%, Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.
  • Ruang Penanaman :
Ruang penanaman (growing) digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22OC dengan kelembaban 80 – 90%.

Peralatan

Peralatan yang digunakan pada budidaya jamur diantaranya, Mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, centong.

Bahan-bahan 

Bahan-bahan yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, cincin plastik.
 

Tahapan Budidaya Jamur Tiram

Beberapa tahapan dalam budidaya jamur tiram yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Persiapan Bahan
Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan glukosa
  1. Pengayakan
Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian mempunyai tingkat keseragaman yang kurang baik, hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia kurang merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut maka serbuk gergaji perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dengan untuk mengayak pasir (ram ayam), pengayakan harus mempergunakan masker karena dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan pasir
  1. Pencampuran
Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini menandakan kadar air sudah cukup.
  1. Pengomposan
Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara membumbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya dengan plastic
  1. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)
Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yang dibutuhkan. Cara membungkus yaitu dengan memasukkan media ke dalam plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat dengan botol atau menggunakan filler (alat pemadat) kemudian disimpan.
  1. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer yang bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100OC selama 12 jam.
  1. Inokulasi (Pemberian Bibit)
Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok makan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas. Bibit yang baik yaitu:
    • Varitas unggul
    • Umur bibit optimal 45 – 60 hari
    • Warna bibit merata
    • Tidak terkontaminasi
  1. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium)
Inkubasi dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari.
  1. Panen
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran. DAN YANG MENARIK LAGI ADALAH PANEN DILAKUKAN TIAP HARI SAMPAI UMUR BAGLOG HABIS (ANTARA 5 - 6 BULAN)

Jamur yang dibudidayakan


Jamur pangan atau jamur konsumsi adalah sebutan untuk berbagai jenis jamur yang biasa dijadikan bahan makanan, enak dimakan dan tidak mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan, bisa berupa produk hasil budidaya atau panen dari alam. Beberapa jenis jamur masih harus dipetik dari alam bebas karena teknik budidaya belum diketahui.

Jamur liar di alam bebas dilarang keras untuk dimakan kalau tidak bisa membedakan ciri-ciri jamur beracun dengan jamur liar yang bisa dikonsumsi. Berbagai jenis jamur juga memiliki rasa yang tidak enak, walaupun tidak beracun dan bisa dimakan.

Beberapa contoh jamur pangan
Jamur kancing atau champignon (Agaricus bisporus)
Jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia.

Jamur tiram atau hiratake (Pleurotus sp.)
Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia berupa jamur tiram. Tiongkok merupakan produsen jamur tiram yang utama.

Jamur merang (Volvariella volvaceae)
Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang.

Jamur shiitake (Lentinus edodes)
Paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake.

Jamur kuping
Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae)

Jamur enokitake (Flammulina velutipes)
Dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter mushroom)

Jamur maitake (Grifola frondosa)
Mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai hen of the woods.

Jamur matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai) Sing.)

Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur berharga sangat mahal di Jepang.

Jamur truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan Tuber brumale)
Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga menemukannya butuh bantuan anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah jamur termahal di dunia (artikel dari The Telegraph) , digunakan dalam jumlah sedikit sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie gras.

Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum)  
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Budidaya Jamur Tiram - All Rights Reserved
Template Modification by Kang Icong Published by Icong Online
Proudly powered by Blogger